Sediksi.com-Kementerian Agama (Kemenag) bersama Komisi VIII DPR RI mengundur pengumuman usulan biaya haji 2023. Seperti diketahui, penetapan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) 2023 rencananya bakal dijadwalkan pada Selasa (14/2) kemarin.
Namun, Rapat Dengar Pendapat oleh DPR yang membahas komponen biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji 2023 urung resmi ditetapkan karena masing-masing Kemenag dan para anggota Dewan belum menemukan titik temu.
Penundaan penetapan Biaya Haji 2023 dilakukan Kemenag agar pihaknya terus mencoba melakukan negosiasi penyampaian aspirasi kepada DPR.
“Besok kita buka kembali (rapat BPIH), sambil memberi kesempatan kepada Pemerintah untuk mendapatkan informasi sesuai permintaan kita.” ujar Marwan Dasopang, Wakil Ketua VIII DPR dikutip dari Kompas, Selasa (14/2).
Marwan lantas meminta maaf pada masyarakat sebab pihaknya belum mampu menetapkan BPIH 2023 pada hari ini seperti yang telah dijanjikan sebelumnya.
Usulan BPIH tahun 2023 oleh Kemenag baru-baru ini menjadi kontroversi. Berbicara di hadapan anggota dewan dalam rapat kerja yang berlangsung pada 19 Januari 2023 lalu, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menawarkan usul agar BPIH 2023 sebesar Rp98.893.909.
Dari angka Rp 98,8 juta tersebut, rincian biaya yang dibebankan kepada para jemaah haji yaitu sebesar Rp 69 juta dan sisanya dibayarkan dari nilai manfaat dana haji.
Peningkatan BPIH tahun 2023 yang dimaksudkan, lanjut Yaqut, adalah demi menjaga keberlangsungan nilai manfaat dana haji di masa depan.
Kemenag Turunkan Biaya Haji 2023
Menurut laporan berbagai sumber pada Rabu (15/2), Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag), Hilman Latief, mengatakan bahwa kini usulan BPIH berkurang menjadi Rp 90 juta atau lebih rendah dari sebelumnya yaitu Rp 98,8 juta.
Hal ini berarti masyarakat hanya perlu membayar Rp 49,8 juta, jauh lebih rendah dibandingkan sebelumnya sebesar Rp 69 juta.
Pemerintah melakukan kajian dan merumuskan biaya BPIH menjadi Rp 90.050.637,26. Jemaah harus membayar sebesar Rp 49.812.700,26 atau 55,3%, sementara sisanya akan ditutup oleh nilai manfaat sebesar Rp 40.237.937 atau 44,7%.
Beberapa komponen yang dapat dikurangi biayanya meliputi konsumsi, akomodasi, dan asuransi. Hilman menjelaskan bahwa biaya asuransi turun setelah melakukan pengecekan pada e-hajj.
Berapa Besaran Biaya Haji dari Tahun ke Tahun?
Dilaporkan sejak enam tahun terakhir, rincian biaya haji terus mengalami kenaikan signifikan. Meski begitu, komposisi besaran antara nilai manfaat dan Bipih selalu berubah-ubah.
BPIH 2017
Di tahun ini, total besaran Biaya Pelaksanaan Ibadah Haji adalah 61,79 juta dengan rincian nilai manfaat sebanyak 26,9 juta dan biaya yang perlu dikeluarkan per jamaah 34, 89 juta.
BPIH 2018
Jumlah keseluruhan BPIH pada tahun ini adalah sekitar 68,96 juta rupiah dengan perincian nilai manfaat tak lebih dari 33,72 juta rupiah dan biaya wajib per jamaahnya 35,24 juta rupiah.
Biaya haji 2019
Biaya haji tahun ini lagi-lagi mengalami kenaikan. Total BPIH yang ditetapkan oleh Pemerintah pada saat itu sekitar 69,16 juta, sedangkan perhitungan nilai manfaat diprosentasekan sebesar 33,92 juta dengan biaya yang dibebankan pada tiap jamaah 35,24 juta.
Biaya haji 2022
Pertama kali sejak dipimpin Yaqut Cholil Qoumas, Kemenag pada tahun ini menetapkan kenaikan BPIH yang drastis dengan pembebanan penuh pada nilai manfaat sebesar 57,91 juta dan biaya yang dibayarkan per jamaah 39,89 juta sehingga terhitung total BPIH sebanyak 97,79 juta rupiah.
