Hari Lahir Pancasila 1 Juni: Sejarah dan Maknanya Saat Ini

Hari Lahir Pancasila 1 Juni: Sejarah dan Maknanya Saat Ini

hari lahir pancasila

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia adalah salah satu pilar utama yang membangun identitas bangsa ini. Setiap tahun pada tanggal 1 Juni, Indonesia merayakan Hari Lahir Pancasila dengan penuh kebanggaan dan semangat nasionalisme.

Nama Pancasila sendiri secara bahasa berasal dari dua kata Bahasa Sanskerta yakni “panca” yang berarti lima dan “sila” yang berarti sebuah prinsip atau asas.

Jadi, dari pengertian secara bahasa, Pancasila merupakan sebuah asas atau prinsip pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia yang terdiri dari 5 asas.

Penasaran dengan sejarah mengenai lahirnya Pancasila dan mengapa tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahir Pancasila? Simak terus artikel ini untuk mengetahui sejarah Hari Lahir Pancasila.

Sejarah Pancasila

Tanggal 1 Juni ini dipilih sebagai Hari Lahir Pancasila merujuk pada momen sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau disebut juga Dokuritsu Junbi Cosakai yang berupaya dalam merumuskan dasar negara Republik Indonesia.

Saat sidang kedua BPUPKI, Presiden pertama Indonesia, Soekarno memberikan pidato yang bertajuk “Lahirnya Pancasila”, ia menyampaikan gagasan mengenai konsep awal Pancasila yang menjadi dasar Negara Indonesia.

Dikutip dari laman Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) sejarah dari Pancasila bermula dari kekalahan Jepang saat perang pasifik, yang kemudian mereka berusaha untuk mendapatkan hati masyarakat dengan menjanjikan kemerdekaan bagi Indonesia.

Menurut Yudi Latif dalam bukunya yang berjudul Negara Paripurna; Historisitas, Rasionalitas, dan Aktualitas Pancasila (2011), menjelaskan bahwa adanya Pancasila dirunut dalam tiga fase.

Fase pertama adalah fase pembuahan. Fase ini dmulai sejak 1924, di mana Perhimpunan Indonesia (PI) yang berada di Belanda mulai merumuskan konsepsi ideologi politiknya bahwa tujuan dari kemerdekaan politik haruslah berdasarkan 4 prinsip.

Empat prinsip itu diantaranya adalah: persatuan nasional, solidaritas, non-kooperasi, dan kemandirian.

Peristiwa selanjutnya dalam fase ini adalah tercetusnya sumpah pemuda. Visi Sumpah Pemuda ini amat penting karena memberi kemungkinan kepada segenap rakyat Indonesia menjadi pribumi.

Yudi Latif melanjutkan, dalam perkembangannya, rintisan dari gagasan-gagasan yang disemai di ruang publik itu memiliki kakinya sendiri dan memengaruhi pemikiran-pemikiran semasanya dan meninggalkan jejak pada generasi yang selanjutnya.

Kedua adalah fase perumusan, pada fase ini terjadi perumusan dasar Negara Indonesia yang dibicarakan pada masa persidangan pertama BPUPK pada tanggal 29 Mei sampai 1 Juni 1945 seperti yang disebut di atas.

Lalu fase ketiga adalah fase pengesahan, di mana rumusan pancasila atau gagasan dari hasil sidang pertama BPUPK disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945.

Peringatan Hari Lahir Pancasila Pertama

Sebagaimana kita tahu, Soekarno adalah orang yang mempopulerkan Pancasila sebagai falsafah negara. Dengan pidatonya yang terkenal dan rutin memberikan kuliah umum tentang Pancasila, sosok Soekarno akan selalu melekat dengan Pancasila.

Dikutip dari Historia, menurut Mangil Martowidjojo, seorang komandan Detasemen Kawal Pribadi Resimen Tjakrabirawa yang waktu itu mengawal Soekarno serta keluarganya, Soekarno membicarakan Pancasila di mana-mana.

Menurutnya, rakyat Indonesia lebih mengerti tentang lahirnya Pancasila ini karena rakyat jelata mendengar sendiri keterangan langsung dari mulut Bung Karno sebagai seorang penggali kelima mutiara tersebut, tutur Mangil dalam Kesaksian tentang Bung Karno 1945-1967.

Sosok Soekarno disebut-sebut sebagai pencetus dan penggali Pancasila dikuatkan dengan pada waktu ia berpidato di rapat-rapat umum. Para tokoh yang mendengarkan pada waktu itu tidak ada yang membantah atau menentang, baik secara perorangan maupun di surat kabar, bahwa Pancasila itu bukan galian Bung Karno, yang berarti semua mengakui bahwa Pancasila adalah hasil galian dari Soekarno.

Waktu itu, pada awalnya Soekarno merasa puas atau cukup dengan kursus dan rapat-rapat umum dalam mengkampanyekan Pancasila, namun kemudian ia tersentak oleh pernyataan seorang D.N. Aidit, yakni ketua CC PKI.

Menurut juru bicara departemen luar negeri saat era Soekarno, Ganis Harsono, Aidit ini semakin berani kepada Soekarno karena tidak sabar dan tidak puas terhadap posisi PKI yang tidak menentukan dalam alam Sukarnoisme.

Aidit yang menyadari semakin lama dia bergandengan dengan Soekarno, maka semakin tipis pula harapannya untuk menghancurkan Sukarnoisme.

Tidak hanya seorang presiden, pernyataan D.N. Aidit yang mulai mempertanyakan kesahannya Pancasila sebagai dasar negara juga mengejutkan para politisi di Jakarta.

Aidit dengan nada meremehkan, berkata bahwa Pancasila mungkin untuk sementara dapat mencapai tujuannya sebagai faktor penunjang dalam menempa kekuatan dan kesatuan Nasakom, tetapi tiba saatnya Nasakom akan menjadi realitas, maka Pancasila dengan sendirinya tak ada lagi menurutnya.

Oleh pernyataan tersebut, menurut Ganis Harsono, mungkin Soekarno sangat terpengaruh oleh pernyataan D.N Aidit yang sangat meremehkan Pancasila itu. Lalu tiba-tiba ia menuntut untuk diadakannya acara peringatan hari lahirnya Pancasila pada 1 Juni 1964.

Di lain sisi, Aidit dan PKI meluruskan anggapan itu dengan menerbitkan karya berjudul Aidit Membela Pantjasila (1964).

Mengutip Historia, akan tetapi ternyata bukan hari itu peringatan Hari Lahir Pancasila yang pertama, pada 5 Juni 1958 di Istana Negaralah pertama kali diselenggarakannya peringatan hari lahir Pancasila yang pertama,

Waktu itu pidato dari Menteri Penerangan Sudibjo dengan pembukaanya menyatakan bahwa hari itulah peringatan lahirnya Pancasila yang pertama, dan untuk pertama kali pula diperdengarkan Mars Pancasila gubahan dari seorang seniman Lekra, Sudharnoto.

Perdebatan Hari Lahir Pancasila

Banyak yang berpendapat bahwa tanggal hari lahir Pancasila seharusnya 18 Agustus, dengan alasan bahwa tanggal itu merupakan tanggal di mana Pancasila disahkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)

Mengutip Historia, dari keterangan Syaiful Arif, Direktur Pusat Studi Pemikiran Pancasila (PSPP) justru salah apabila menganggap tanggal 18 Agustus sebagai hari lahirnya Pancasila, karena gagasan yang disahkan itu sama dengan pidato yang dibawakan Soekarno pada 1 Juni itu.

Ada pula pendapat bahwa Mohammad Yamin terlebih dahulu mengusulkan dasar Negara yang juga mengemukakan hal yang sama dengan pidato Soekarno 3 hari sebelumnya, yakni pada tanggal 29 Mei.

Tak hanya Yamin, tokoh lain yang juga menyampaikan dasar Negara pada tanggal 31 Mei, satu hari sebelum pidato Soekarno adalah Soepomo. Kedua tokoh tersebut yang sering disebut dalam buku pelajaran sekolah sebagai pengusul sila-sila sebelum Soekarno.

Mengutip dari Katadata, Yamin yang berpidato pada tanggal 29 Mei 1945 merumuskan lima dasar yakni, sebagai berikut; 1) Perikebangsaan, 2) Perikemanusiaan, 3) Periketuhanan, 4) Perikerakyatan, 5) Kesejahteraan Rakyat

Lalu pertanyaannya, apakah Soekarno menjiplak ide Yamin? Hal tersebut dibahtah oleh Syaiful, yang menganggap hal tersebut mengecilkan peran Soekarno sebagai penggagas Pancasila. Menurutnya, anggapan bahwa Soekarno menjiplak ide Yamin bermula dari buku Naskah Persiapan UUD 1945 yang diterbitkan tahun 1959.

Buku ini memang disusun Yamin berdasarkan notulen dari sidang BPUPK yang dipinjamnya dari Abdul Gaffar Pringgodigdo, wakil kepala Tata Usaha BPUPK.

Mengutip dari laman Historia, dalam menyusun buku tersebut Yamin memasukkan naskah pidatonya dengan tebal 21 halaman. Dalam pidato itu tertulis usulan lima sila dasar Negara yang disebut tadi.

Lalu buku ini menjadi rujukan penulisan sejarah era Orde Baru, yakni pada buku Risalah Sidang BPUPKI-PPKI, diterbitkan oleh Sekretariat Negara Republik Indonesia tepatnya pada tahun 1992, 1995 dan 1998.

Jadi jika merunut konstruksi sejarah selama Orde Baru, maka Soekarno merupakan seorang plagiator. Padahal menurut Syaiful naskah 21 halaman yang dimasukkan Yamin bukalah pidato yang disampaikannya pada 29 Mei.

Pidato Yamin yang sebenarnya, yang tercatat dalam notulensi dalam Arsip Abdul Karim Pringgodigdo adik dari Abdul Gaffar Pringgodigdo hanya sepanjang dua halaman.

Setidaknya Yamin menyampaikan ada tiga dasar Negara, antara lain sebagai berikut; 1) dasar Negara adalah dasar dari kemerdekaan yang berisi tentang konsep kedaulatan dari dalam dan dari luar, 2) dasar Negara merupakan dasar tujuan kemerdekaan, 3) dasar Negara yang disebut dalam istilah dasar-dasar yang tiga, yakni peri kerakyatan, permusyawaratan dan kebijaksanaan.

Memaknai Pancasila Kini

Sejak 2016, secara resmi Hari Kelahiran Pancasila ditetapkan pada 1 Juni 1945 melalui Keputusan Presiden No. 24 tahun 2016. Melalui keputusan ini pula hari lahirnya Pancasila juga ditetapkan sebagai hari Libur Nasional.

Pada Kamis 1 Juni 2023, hari lahir Pancasila juga termasuk sebagai hari libur nasional pada 2023.

Dikutip dari Jurnal Sanskara Hukum dan HAM, yang berjudul Penyelewengan Nilai-Nilai Pancasila dalam Kehidupan Masyarakat tahun 2023, nilai dasar dari Pancasila merupakan hakikat atau sifat dari pelajaran Pancasila yang bersifat universal.

Sehingga nilai-nilai inti tersebut meliputi dari cita-cita, tujuan, dan nilai-nilai luhur yang sejati, di mana nilai dasar tersebut tertuang dalam pembukaan UUD 1945.

Menurut dari jurnal tersebut, mengingat sangat pentingnya Pancasila sebagai dasar negara justru sekararang terjadi banyak sekali penyelewengan nilai-nilai pancasila.

Contoh nyata adalah sekarang ini banyak sekali terjadi pelanggaran hukum yang dilakukan oleh para pejabat pemerintah serta penegak hukum dan juga penyimpangan sosial yang terjadi di kalangan masyarakat.

Cari Opini

Opini Terbaru
Artikel Pilihan

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel