Sediksi.com – Amerika Serikat dan Meksiko resmi mengajukan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia Perempuan 2027, atau edisi ke-10 dari turnamen FIFA yang diselenggarakan tiap 4 tahun sekali ini.
Kedua negara Amerika Utara ini akan bersaing dengan Brasil serta 3 negara Eropa yang mengajukan tuan rumah bersama, yaitu Belgia, Belanda, dan Jerman.
Wakil Afrika, Afrika Selatan, awalnya juga ikut ambil bagian dalam proses bidding ini, namun akhirnya memutuskan mundur pada November lalu karena lebih ingin fokus menjadi penyelenggara edisi selanjutnya, yaitu Piala Dunia Perempuan 2031.
Ini berarti FIFA akan memilih perwakilan dari 3 konfederasi sebagai tuan rumah Piala Dunia Perempuan 2027, setelah memasuki deadline pengajuan pada Jumat (8/12/2023).
Jika terpilih, AS akan berkesempatan menyelenggarakan turnamen ini untuk ketiga kalinya setelah sebelumnya menjadi tuan rumah pada edisi 1999 dan 2003.
Jika yang terpilih adalah wakil Eropa, maka ini akan menjadi kali kedua Jerman menyelenggarakan Piala Dunia Perempuan setelah terakhir kali menjadi tuan rumah pada 2011.
Sementara jika yang terpilih Brasil, maka ini akan menjadi kali pertama Piala Dunia Perempuan diadakan di Amerika Selatan.
Edisi terakhir turnamen ini sendiri diselenggarakan di benua Oceania, setelah Australia dan Selandia Baru menjadi tuan rumah Piala Dunia Perempuan 2023. Turnamen yang dimenangkan Spanyol tersebut menjadi kali pertama Piala Dunia Perempuan diadakan di lebih dari satu negara.
Dikutip dari The Athletic, setelah proses pengajuan telah dirampungkan, FIFA selanjutnya akan melakukan inspeksi langsung ke tempat-tempat yang akan dipilih sebagai tuan rumah. Pengumuman negara yang terpilih akan dilakukan pada Kongres FIFA tanggal 17 Mei 2024.
Siapa Saja yang Mengajukan Diri sebagai Tuan Rumah Piala Dunia Perempuan
Belgia, Belanda, Jerman
Ketiga negara ini menjadi pihak yang pertama kali mengirimkan pengajuan formal kepada FIFA untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia Perempuan. Pengajuan tersebut dilakukan sehari setelah FIFA secara resmi membuka proses permohonan pada tanggal 23 Maret 2023.
Dilansir dari The Athletic, proposal pengajuan Belgia-Belanda-Jerman ini meyebutkan terkait tujuan mereka untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia Perempuan “paling ramah lingkungan yang pernah ada” dengan menjaga jarak antar stadion dibatasi hingga 300 kilometer.
Mereka juga berjanji akan menyediakan transportasi umum berkualitas tinggi, selalu tersedia, terjangkau, serta ramah lingkungan, yang memastikan para penggemar dapat melakukan perjalanan antar kota dengan mudah.
Dari segi finansial, ketiga negara ini berjanji akan mendatangkan keuntungan komersial bagi semua pihak. “Tujuannya adalah mendorong pertumbuhan pendapatan sebesar 50% jika dibandingkan dengan Piala Dunia Perempuan 2023.
“Hal ini dapat tercapai lewat nilai signifikan yang didatangkan melalui penjualan hak-hak media global, penghematan biaya melalui pemadatan turnamen, memaksimalkan pendapatan dari pasar sponsorship Eropa, serta pemasukan tiket dan penginapan,” tulis pernyataan resmi mereka dikutip dari The Athletic.
Terdapat 13 kota yang menjadi kandidat tuan rumah Piala Dunia Perempuan di 3 negara ini, di antaranya Anderlecht, Charleroi, Genk, dan Ghent (Belgia); Amsterdam, Eindhoven, Heerenveen, Enschede, dan Rotterdam (Belanda); Dortmund, Düsseldorf, Gelsenkirchen, dan Cologne (Jerman).
Amerika Serikat dan Meksiko
Meskipun baru melakukan bidding secara resmi, AS dan Meksiko sendiri sebelumnya sudah menyampaikan rencana terkait tuan rumah Piala Dunia Perempuan 2027 ini.
Pada 19 April 2023, jelang laga persahabatan antara timnas laki-laki AS dan Meksiko, rencana tersebut diumumkan ke hadapan publik.
Pencalonan ini juga menjadi langkah kedua negara untuk melakukan efisiensi dengan memanfaatkan status mereka sebagai tuan rumah Piala Dunia 2026.
“AS dan Meksiko berada dalam posisi unik dalam menyelenggarakan Piala Dunia, di mana venues, infrastruktur, serta protokol yang sama dengan yang digunakan untuk Piala Dunia Laki-Laki setahun sebelumnya akan dimanfaatkan untuk menggelar Piala Dunia Perempuan,” terang presiden Federasi Sepak Bola AS, Cindy Parlow Cone, dikutip dari The Guardian.
Cone kemudian menambahkan, “Oleh karena itu, kami yakin ini adalah waktu yang tepat untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia Perempuan, yang mana akan menghadirkan pengalaman berkelas bagi para pemain dan fans.
“Hal ini tidak hanya akan membuka potensi ekonomi sepak bola perempuan, namun juga dapa menjadi pesan kepada para pemain muda di seluruh dunia bahwa tidak ada batasan dalam mencapai apa yang bisa mereka capai.”
Brasil
Di sepanjang 32 tahun penyelenggaraannya, belum ada satupun negara Amerika Selatan yang pernah menjadi tuan rumah Piala Dunia Perempuan. Sehingga jika terpilih, hal ini tentu saja akan menjadi momen bersejarah, tidah hanya bagi Brasil namun juga bagi Amerika Selatan secara menyeluruh.
Rencana negeri Samba ini sendiri mendapatkan dukungan dari walikota Rio de Janeiro serta São Paulo. Dilansir dari The Athletic, para walikota tersebut telah mengajukan kota mereka sebagai penyelenggara.
Kota-kota yang menjadi kandidat tuan rumah di Brasil di antaranya Belo Horizonte, Brasília, Cuiabá, Fortaleza, Manaus, Porto Alegre, Recife, Rio de Janeiro, São Paulo, dan Salvador.
