Bagi kamu penggemar film, tentu sudah tak heran jika ada film jepang yang dilarang tayang di negara-negara lain, bahkan di negaranya sendiri.
Film yang dilarang tayang biasanya karena tidak lulus sensor. Aturan penyensoran film tentu berbeda di setiap negara. Sudah menjadi ranah bagi lembaga sensor film untuk menyelenggarakan penyensoran, mengedit bagin film dan membuat klasifikasi peringkat usia bagi film yang akan tayang.
Biasanya pada film yang akan tayang di Indonesia, Lembaga Sensor Film akan menilai apakah film mengandung unsur kekerasan, pornografi, SARA, melawan hukum, melanggar HAM dan adegan yang memang tidak layak dipertontonkan. Inilah rangkuman film jepang yang dilarang tayang.
Sudah pasti, dalam daftar ini memuat bermacam judul film Jepang yang tidak boleh ditonton anak kecil!
Daftar Film Jepang yang Dilarang Tayang
In the Realm of the Senses (1976)
- Genre: Drama/Romance
- Durasi: 1 jam 42 menit
- Pemain: Eiko Matsuda, Tatsuya Fuji, Aoi Nakajima, Yasuko Matsui, Meika Seri
- Sutradara: Nagisa Oshima
In the Realm of the Senses (Ai no corrida), menjadi film Jepang yang dilarang tayang hingga saat ini. Merupakan karya sutradara Nagisa Oshima yang selalu provokatif. Film ini menjadi salah satu film paling kontroversial sepanjang masa.
Plot film ini berdasarkan kejadian nyata, film grafis ini penuh adegan eksplisit yang mungkin tidak akan membuat mata nyaman memandangnya. Menggambarkan cinta yang menguras segalanya, yang pada akhirnya merusak dan menjadi obsesi — antara seorang pria dan wanita (Tatsuya Fuji dan Eiko Matsuda).
Mengambil latar di era imperialisme pra perang Jepang, kontrol pemerintah sungguh kuat di masa itu. In the Realm of the Senses adalah tonggak sejarah yang berani dan melanggar tabu, masih disensor di negaranya sendiri. Film jepang wkwkwk banget deh ini.
Mishima: A Life in Four Chapters (1985)
- Genre: Drama
- Durasi: 2 jam 1 menit
- Pemain: Ken Ogata, Yuki Magahara, Masayuki Shionoya, Alan Poul, Hiroshi Mikami
- Sutradara: Paul Schrader
Hingga hari ini, film yang dibintangi Ken Ogata ini konsisten menjadi salah satu judul film Jepang yang dilarang tayang. Mishima: A Life in Four Chapters adalah film yang menantang, sebuah cerita yang pasti akan memprovokasi penontonnya. Skripnya dibangun dengan baik didukung dengan akting pemain utama yang hebat.
Film ini adalah pengalaman sinematik yang layak bagi mereka yang tertarik pada perbedaan antara seni dan kehidupan, antara tindakan dan kata-kata, dikotomi seperti ini dapat melahirkan keindahan yang luar biasa. Salah satu film jepang yang tidak boleh ditonton anak kecil.
Grotesque (2009)
- Genre: Horror/Thriller
- Durasi: 1 jam 13 menit
- Pemain: Tsugumi Nagasawa, Shigeo Osako, Hiroaki Kawatsure, Kotoha Hiroyama
- Sutradara: Koji Shiraishi
Aki, seorang gadis muda cantik menuggu Kazuo datang di kedai kopi. Tanpa menyadari bahwa ada sosok asing yang menguntitnya. Aki dan Kazuo berbagi tawa sebelum meninggalkan kedai itu, penguntit asing pun terus membuntuti mereka. Terror mengerikan pun berlangsung setelah itu.
Kazuo dan Aki menemukan diri mereka terbangun di ruangan remang-remang. Keduanya diikat dan disumpal, mereka tidak tahu apa yang sesungguhnya terjadi. Kengerian dan terror berdarah-darah serta adegan eksplisit membuat Grotesque menjadi film Jepang yang dilarang tayang di Inggris.
Battle Royale (2000)
- Genre: Action/Thriller
- Durasi: 2 jam 2 menit
- Pemain: Tatsuya Fujiwara, Aki Maeda, Chiaki Kuriyama. Ko Shibasaki. Masanobu Ando
- Sutradara: Kinji Fukasaku
Jika kamu penggemar film dengan topik dystopian, kamu mungkin bakal suka Battle Royale. Film ini penuh dengan pertumpahan darah yang rusuh.
Premisnya sederhana: Pemerintah Jepang, yang takut akan kenakalan remaja negara itu, mengesahkan Battle Royale Act. Anak-anak sekolah menengah dipaksa masuk ke arena pertempuran. Hanya ada dua pilihan, menjadi yang dibunuh atu membunuh.
Fim Jepang yang dilarang tayang ini menginspirasi The Hunger Games dan serangkaian film dengan premis yang sama di Hollywood.
Audition (1999)
- Genre: Horror/Thriller
- Durasi: 1 jam 55 menit
- Pemain: Eihi Shiina, Ryo Ishibashi, Tetsu Sawaki, Jun Kunimura, Yuuto Arima
- Sutradara: Takashi Miike
Aoyama Shigeharu adalah pria kelas menengah dengan profesi sebagai produser TV. Ia tinggal berdua dengan anak remaja bernama Shigehiko.
Suatu hari, teman sesama produsernya, Yoshikawa memiliki ide untuk menyelematkan Aoyama dari rasa kesepian. Ia mengadakan audisi film palsu dan mengcasting sejumlah perempuan yang bisa Aoyama pilih sebagai calon istri.
Aoyama akhirnya memilih Asami. Namun Yoshikawa merasa ada yang lain dari wanita pilihan sahabatnya. Ia pun melakukan penyelidiksan dan menemukan banyak kejanggalan yang tak wajar.
Fumiko’s Legs (2018)
- Genre: Drama
- Durasi 1 jam 21 menit
- Pemain: Moemi Katayama, Denden, Yasushi Fuchikami, Maho Yamada, Shodai Fukuyama
- Sutradara: Atsushi Ueda
Film Jepang yang dilarang tayang ini diadaptasi dari novel dengan judul Fumiko no Ashi karya Junichiro Tanizaki.
Premis film ini bercerita seputar Tsukakoshi, seorang lelaki tua yang memilih pacar seorang geisha Fumiko. Ia begitu tergila-gila pada kaki indah Fumiko.
Tsukakoshi pun meminta Unokichi untuk bisa melukiskan keindahan kaki kekasihnya itu.
Emperor Tomato Ketchup (1996)
- Genre: Drama/Experimental
- Durasi: 27 menit
- Sutradara: Shuji Terayama
Film pendek ini memiliki setting waktu di masa depan. Masa di mana anak-anak telah menggulingkan orang dewasa. Film Jepang yang dilarang tayang ini ini tidak memiliki narasi utama.
Hanya menggambarkan serangkaian tablo grafik di mana anak-anak terlibat dalam tindakan kejam dan kasar terhadap orang dewasa.
Di masa tersebut, anak-anak membentuk kerajaan mereka sendiri dan melakukan penangkapan, penyiksaan, penganiayaan dan pelecehan terhadap orang dewasa.
Guinea Pig: Flower of Flesh and Blood (1985)
- Genre: Horror/Snuff
- Durasi: 1 jam 26 menit
- Pemain: Kirara Yugao, Toshihiko Hino, Anja Blagojevic, Hiroshi Tamura, Mio Takaki
- Sutradara: Hideshi Hino
Premis film ini adalah tentang seorang wanita yang berjalan pulang pada larut malam. Ia diserang oleh seseorang yang tak dikenal.
Ketika ia tersadar, ia telah mendapati dirinya diikat di tempat tidur di ruang bawah tanah penuh darah. Seorang Samurai yang menyanderanya ingin mengubahnya menjadi “flower of blood and flesh”.
Adegan mutilasi seperti memotong dan mengeluarkan isi perut terpampang nyata. Membuat karya sutradara Hino ini menjadi film Jepang yang dilarang tayang.
Propechies of Nostradamus (1974)
- Genre: Sci-fi
- Durasi:112 menit
- Pemain: Tetsuro Tamba, Toshio Kurosawa, Kaoru Yumi, Yoko Tsukasa, Tappie Shimokawa, So Yamamura
- Sutradara: Toshio Masuda
Seorang profesor bernama Nishiyama, telah memelajari dan menafsirkan ramalan Nostradamus yang dapat memprediksi kejadian mendatang. Menyatakan bahwa akhir dunia sudah di depan mata. Sayangnya, tak ada satupun yang memercayai ucapan sang profesor.
Film ini terlihat seperti mimpi buruk seseorang yang ditempatkan di film. Menjadi film yang dilarang tayang karena kelompok advokat antinuklir dan penyintas bom atom melayangkan keluhan dan keberatan kepada LSF Jepang. Karena menampilkan jatuhnya nuklir, film ini bersifat ofensif dan insensitif bagi penyintas bom atom.
Secon Virgin (2011)
Genre: Drama Romance
Durasi: 108 Menit
Pemain: Rui Nakamura, Kou Suzuki, Marie Suzuki, Ryo Nakamura,
Rui Nakamura wanita karir berusia 45 tahun yang juga seorang single parent. Dia mempunyai putra berumur 26 tahun. Bukan kaleng-kaleng, Rui di sini menjabat sebagai Top Executive di perusahaan penerbitan.
Di kantor itulah Ruit bertemu dengan Kou Suzuki, 28 tahun. Ini adalah seorang pria genius dari Departemen Keuangan. Rui sendiri telah memiliki istri bernama Marie Suzuki. Kelanjutannya bisa kamu tonton sendiri karena emang sebaiknya film jepang satu ini tidak boleh ditonton oleh anak kecil
Demikian daftar film Jepang yang dilarang tayang, semoga bisa menjadi referensi ya. Ada yang seram, ada yang terlalu vulgar dan memang film jepanya hanya boleh ditonton orang dewasa. Jadi, ini adalah film jepang yang tidak boleh ditonton anak kecil.