Sediksi – Kopi jadi salah satu minuman yang paling populer dan banyak dikonsumsi di dunia. Kopi memiliki sejarah dan budaya yang kaya, dan juga merupakan sumber pendapatan dan mata pencaharian utama bagi jutaan orang di seluruh dunia.
Namun, tahukah kamu dari mana kopimu berasal? Kira-kira negara penghasil kopi paling banyak di dunia itu mana? Dan apa saja karakteristik unik dan tantangan dari industri kopi masing-masing negara?
Dalam artikel ini, kita akan membahas negara penghasil kopi paling banyak di dunia, dengan melihat lima negara penghasil kopi terbesar di dunia, dari karakteristik kopi dan ciri khas produksi kopi tiap negara.
Negara Penghasil Kopi Paling Banyak di Dunia
Ethiopia
Dimulai dari nomor lima negara penghasil kopi paling banyak di dunia yakni Ethiopia, walaupun bukan paling banyak menghasilkan kopi, negara ini merupakan tempat asal tanaman kopi. Ethiopia menghasilkan sekitar 5% dari produksi kopi global pada tahun 2020, sebagian besar adalah kopi arabika.
Industri kopi Ethiopia memiliki budaya yang dalam dan kuno, berawal dari legenda Kaldi, seorang penggembala kambing yang menemukan efek stimulasi biji kopi setelah kambingnya memakannya.
Ethiopia memiliki lanskap kopi yang beragam dan kompleks, dengan daerah yang berbeda menghasilkan jenis kopi yang berbeda pula. Daerah penghasil kopi utama adalah Sidamo, Yirgacheffe, Harrar, Limu, dan Gimbi.
Industri kopi Ethiopia menghadapi beberapa tantangan, seperti kemiskinan, ketidakstabilan politik, masalah kepemilikan lahan, dan perubahan iklim.
Namun, Ethiopia juga terkenal dengan kopi-kopi yang unik dan khas, seperti geisha (jenis arabika yang langka dan mahal), natural (kopi yang dikeringkan dengan buah yang masih menempel), dan ceremonial (kopi yang dipersiapkan dan disajikan dengan cara tradisional dan ritual).
Indonesia
Ternyata Indonesia masuk dalam negara penghasil kopi paling banyak di dunia urutan nomor 4, dan salah satu yang paling beragam dalam hal varietas dan cita rasa kopi. Indonesia memproduksi sekitar 7% dari produksi kopi global pada tahun 2020, baik arabika maupun robusta.
Industri kopi Indonesia memiliki sejarah yang panjang dan kaya, dipengaruhi oleh masa lalu kolonial dan masyarakatnya yang multikultural. Indonesia memiliki lebih dari 17.000 pulau, masing-masing dengan iklim mikro dan kondisi tanah yang berbeda-beda.
Daerah penghasil utama kopi adalah Sumatra, Jawa, Sulawesi, Bali, dan Papua. Industri kopi Indonesia menghadapi beberapa tantangan, seperti deforestasi, konflik lahan, ketidakkonsistenan kualitas, dan kurangnya ketertelusuran.
Namun, Indonesia juga terkenal dengan kopi-kopi spesialnya, seperti kopi luwak, kopi toraja (kopi dari dataran tinggi Toraja di Sulawesi), dan kopi mandheling (kopi dari daerah Mandheling di Sumatra).
Kolombia
Kolombia masuk dalam negara penghasil kopi paling banyak di dunia nomor tiga, dan salah satu yang paling terkenal dengan kopi arabika berkualitas tinggi. Kolombia menghasilkan sekitar 8% dari produksi kopi global pada tahun 2020, hampir seluruhnya adalah kopi arabika.
Industri kopi Kolombia memiliki sejarah yang panjang dan membanggakan, dimulai sejak abad ke-18. Kolombia memiliki geografi dan iklim yang unik yang menciptakan kondisi ideal untuk menanam kopi.
Daerah penghasil kopi utama adalah Antioquia, Caldas, Huila, Cauca, dan Nariño. Industri kopi Kolombia menghadapi beberapa tantangan, seperti kekerasan, ketidakstabilan, masalah infrastruktur, dan perubahan iklim.
Namun, Kolombia juga dikenal karena inovasi, tanggung jawab sosial, dan strategi pemasarannya, seperti menciptakan merek Juan Valdez yang ikonik dan mendirikan Federasi Petani Kopi Kolombia (FNC), yang mewakili dan mendukung lebih dari 500.000 petani kecil.
Vietnam
Negara penghasil kopi paling banyak di dunia selanjutnya adalah Vietnam, negara ini adalah produsen kopi terbesar kedua di dunia, dan produsen kopi robusta terbesar. Vietnam memproduksi sekitar 16% dari produksi kopi global pada tahun 2020, hampir semuanya adalah robusta.
Kopi robusta lebih murah dan lebih mudah ditanam daripada arabika, tetapi kualitas dan reputasinya lebih rendah. Industri kopi Vietnam mulai berkembang pada akhir abad ke-20, ketika pemerintah mendorong petani untuk menanam kopi sebagai cara untuk meningkatkan perekonomian setelah Perang Vietnam.
Daerah penghasil kopi utama adalah Dak Lak, Lam Dong, Gia Lai, dan Dak Nong. Industri kopi Vietnam menghadapi beberapa tantangan, seperti degradasi lingkungan, produktivitas yang rendah, kontrol kualitas yang buruk, dan kurangnya branding.
Dalam permasalahan tersebut, Vietnam berusaha untuk mendiversifikasi produk kopinya, meningkatkan standar kualitasnya, dan mempromosikan kopi-kopi spesialnya, seperti kopi musang (biji kopi yang telah dimakan dan dikeluarkan oleh musang) dan kopi telur (kopi yang dicampur dengan kuning telur dan susu kental manis).
Brasil
Brasil memiliki lanskap yang luas dan beragam, dengan berbagai daerah yang menghasilkan jenis kopi yang berbeda. Daerah penghasil kopi utama adalah Minas Gerais, São Paulo, Paraná, EspÃrito Santo, dan Bahia.
Utamanya negara ini memproduksi kopi arabica, yang dikenal karena rasanya yang ringan dan manis, tetapi juga memproduksi beberapa kopi robusta, yang lebih kuat dan lebih pahit.
Industri kopi Brasil menghadapi beberapa tantangan, seperti perubahan iklim, hama, penyakit, kekurangan tenaga kerja, dan harga yang rendah. Namun, Brasil juga berinvestasi dalam inovasi, keberlanjutan, dan peningkatan kualitas, untuk mempertahankan posisi terdepan di pasar kopi global.
Kopi lebih dari sekadar minuman. Kopi adalah sebuah fenomena global yang menghubungkan jutaan orang di berbagai negara, budaya, dan latar belakang. Kopi juga merupakan industri yang dinamis dan terus berkembang yang menghadapi berbagai peluang dan tantangan di abad ke-21 ini.
Dengan mempelajari lebih lanjut tentang negara penghasil kopi paling banyak di dunia, kita dapat menghargai keragaman dan kompleksitas minuman yang luar biasa ini, dan juga mendukung para petani dan komunitas yang memungkinkannya.