6 Tim yang Paling Banyak Terdegradasi dari EPL

Sediksi.com – Sejak dibentuk pada 1992, Premier League sejauh ini telah menyaksikan total 42 klub berbeda yang pernah merasakan pahitnya turun kasta. Dari 42 klub ini, ada yang bahkan harus merasakannya lebih dari sekali.

Tim yang paling banyak terdegradasi dari EPL atau dengan kata lain tim yang paling sering naik-turun kasta biasanya disebut sebagai yo-yo club atau klub yoyo.

Meskipun istilah ini merujuk pada semua klub di kompetisi mana pun yang sering mengalami promosi dan degradasi, sebutan yo-yo club lebih populer digunakan di Inggris, khususnya untuk tim yang sering naik-turun Premier League.

Bermain di level tertinggi liga Inggris tentu saja menjadi impian banyak klub di Inggris. Untuk meraihnya tentu saja tidak mudah. Meskipun promosi ke Premier League merupakan tugas sulit, namun untuk tetap bertahan di sana sepertinya lebih sulit lagi.

Hal ini tentu saja disebabkan oleh perbedaan level kompetisi Premier League dan Championship (divisi 2 liga Inggris) yang cukup terasa. Sehingga, tidak jarang ditemui tim-tim yang hanya bertahan beberapa musim atau bahkan harus langsung turun lagi setelah promosi ke Premier League.

Artikel ini akan mengulas 6 klub Inggris yang lekat dengan sebutan yo-yo club. Jika ingin tahu siapa saja tim yang paling banyak terdegradasi dari EPL, simak ulasannya berikut ini.

Lalu, siapa saja tim-tim itu?

6 Tim yang Paling Banyak Terdegradasi dari EPL

Sunderland (4 Kali)

Dibawah asuhan pelatih baru, Peter Reid, Sunderland berhasil mencicipi Premier League untuk pertama kalinya pada musim 1996/97. Meskipun di musim perdananya The Black Cats sempat mengalahkan Manchester United (2-1), Arsenal (1-0), dan Chelsea (3-0), tim ini harus langsung terdegradasi setelah finis di posisi 18.

2 tahun berselang, Sunderland kembali promosi. Dimotori penyerang Kevin Phillips, yang menjadi top skor Premier League pada musim 1999/00 dengan raihan 30 gol, tim ini berhasil bertahan di kasta teratas hingga 2003.

Pada 2005, Sunderland berhasil mengamankan promosi, namun harus terdegradasi pada musim 2005/06 setelah menjadi juru kunci dengan total raihan 15 poin saja. Pada musim selanjutnya, tim yang bermarkas di Stadium of Light ini langsung mendapatkan promosi lagi.

Kali ini, Sunderland bernasib lebih baik dengan berhasil bertahan di Premier League selama 10 musim sebelum kembali turun kasta pada musim 2016/17.

Salah satu tim yang paling banyak terdegradasi dari EPL ini sendiri gagal kembali ke divisi teratas untuk musim 2023/2024 setelah kalah di babak semifinal Play-offs Championship dari Luton Town.

Middlesbrough (4 Kali)

Tim berjuluk Boro ini menjadi salah satu dari 3 tim yang terdegradasi pada musim 1992/93, musim perdana Premier League, setelah finis di peringkat 21.

Pada musim 1994/94, Boro kembali ke Premier League, namun 2 tahun kemudian mereka harus kembali ke kasta kedua liga Inggris.

Setahun berselang, Middlesbrough kembali mengamankan jatah kompetisi Premier League. Dari sini, Boro berhasil mengamankan tempat di divisi tertinggi hingga musim 2008/09, dengan pencapaian terbaik yaitu finis di peringkat 7 pada musim 2004/05.

Selain itu, di sepanjang periode tersebut, Gareth Southgate dkk. berhasil menjuarai Piala Liga (Carling Cup) pada 2004 serta menjadi runners-up Liga Europa (UEFA Cup) pada 2006.

Middlesbrough perlu menunggu hingga musim 2015/16 sebelum berhasil kembali berlaga di Premier League. Akan tetapi, di musim 2016/17 Boro langsung terdegradasi lagi dan menjadikan mereka salah satu tim yang paling banyak terdegradasi dari EPL.

Seperti halnya Sunderland, tim yang diasuh oleh Michael Carrick ini harus mengubur mimpinya kembali ke Premier League setelah takluk atas Coventry di babak semifinal Play-offs Championship.

Crystal Palace (4 Kali)

Tim yang paling banyak terdegradasi dari EPL selanjutnya ialah tim asal London, Crystal Palace. Sama seperti Middlesbrough, tim ini juga merupakan salah satu tim yang terdegradasi pada musim perdana Premier League.

Namun, Palace hanya butuh waktu setahun sebelum kembali mendapatkan promosi. Pada musim 1994/95, Palace mendapatkan reputasi sebagai yo-yo club setelah finis di peringkat 19, yang berarti degradasi kedua mereka dalam 3 musim.

2 tahun kemudian, The Eagles meraih promosi, namun pengalaman di tahun 1995 kembali menghampiri tim ini setahun kemudian.

Crystal Palace perlu menunggu hingga musim 2003/04 untuk kembali berlaga di Premier League. Akan tetapi, lagi-lagi mereka turun kasta setahun berselang.

Palace baru mendapatkan promosi lagi pada musim di mana Sir Alex Ferguson mengakhiri karir kepelatihannya. Kali ini tim yang bermarkas di Sellhurst Park ini tampil cukup solid di Premier League.

Mereka belum pernah lagi terdegradasi hingga saat ini dan konsisten berada di papan tengah liga. Selain itu, Palace juga sempat menjadi runners-up FA Cup 2016.

Watford (4 Kali)

Watford memulai debutnya di Premier League pada musim 1999/00 yang diikuti dengan degradasi langsung setelah finis di peringkat terakhir.

The Hornets kembali naik ke kasta teratas di musim 2005/06 dan lagi-lagi diikuti oleh pencapaian pahit sebagai juru kunci liga.

Watford harus menunggu hingga musim 2014/15 sebelum akhirnya kembali meraih promosi. Tim ini kemudian berhasil bertahan di divisi tertinggi hingga musim 2019/20.

Setelahnya, salah satu tim yang paling banyak terdegradasi dari EPL ini mengalami periode yo-yo, di mana The Hornets mendapat promosi di musim 2020/21 yang diikuti dengan degradasi pada musim 2021/22.

West Bromwich Albion (5 Kali)

West Brom baru merasakan atmosfir Premier League setelah 10 musim kompetisi ini berjalan. Debut tim ini di divisi tertinggi tidak berjalan baik, di mana mereka langsung terdegradasi.

Setahun kemudian, tepatnya pada musim 2003/04, West Brom kembali naik kasta. Selanjutnya, dalam kurun waktu 6 tahun, The Baggies merasakan 2 kali degradasi (2005/06 serta 2008/09) dan 2 kali promosi (2007/08 serta 2009/10).

Pencapaian West Brom di sepanjang dekade pertama abad 21, mengukuhkan reputasi tim ini sebagai yo-yo club.

Pasca meraih promosi ketiganya, The Baggies tampil cukup baik dan bertahan selama 8 musim di Premier League, dengan pencapaian terbaik yaitu finis di peringkat 8 pada musim 2012/13.

Musim 2017/18, West Brom mengakhiri musim sebagai juru kunci liga. 2 tahun kemudian, mereka kembali promosi, namun langsung terdegradasi di musim selanjutnya.

Pencapaian pada musim 2020/21 tersebut menjadikan jumlah degradasi West Bromwich dari Premier League terbanyak kedua sepanjang sejarah.

Lalu, siapa yang memegang tahta tim yang paling banyak terdegradasi dari EPL?

Norwich City (6 Kali)

Norwich merupakan salah satu dari 22 tim peserta musim perdana Premier League 1992/93. The Canaries tampil luar biasa pada musim tersebut dengan finis di peringkat 3 klasemen.

Akan tetapi, 2 musim berselang, tim ini harus merasakan pahitnya terdegradasi ke divisi 2. Norwich butuh waktu 9 tahun untuk kembali berlaga di Premier League. Namun, musim 2004/05 tersebut berakhir buruk, di mana mereka harus langsung turun kasta.

Norwich kembali harus menunggu hingga musim 2010/11 untuk dapat kembali promosi. Kali ini, The Canaries mampu bertahan di Premier League selama 2 musim sebelum kembali terdegradasi.

Dalam 8 musim selanjutnya, tim yang bermarkas di Carrow Road ini semakin memantapkan reputasinya sebagai yo-yo club, di mana tim merasakan 3 promosi (2014/15, 2018/19, 2020/21) serta 3 degradasi (2015/16, 2019/20, 2021/22).

Jika ditotal, Norwich telah 6 kali turun kasta ke divisi 2. Ini membuat mereka berada di puncak daftar tim yang paling banyak terdegradasi dari EPL.

Sama halnya seperti West Bromwich, Norwich saat ini masih berstatus sebagai tim papan tengah di kasta Championship, di mana masing-masing tim finis di peringkat 9 dan 13 pada musim 2022/23.

Demikian ulasan terkait tim-tim yang paling banyak terdegradasi dari EPL. Selain 6 tim di atas, terdapat 9 tim lain yang sudah merasakan degradasi sebanyak 3 kali, antara lain Bolton Wanderers, Birmingham City, Burnley, Nottingham Forest, Queens Park Rangers, Hull City, Sheffield United, Fulham, dan Leicester City.

Khusus untuk Leicester, klub ini pun masih tertatih dan berpeluang masuk dalam daftar daftar tim yang paling banyak terdegradasi dari EPL.

Musim ini, Leicester berpeluang merasakan degradasi keempat mereka dari Premier League, yang mana akan ditentukan pada laga pekan terakhir hari Minggu (28/5/23) ini. Apakah mereka akan menyusul masuk daftar tim yang paling banyak terdegradasi dari EPL?